Pras yang seperti tak kekurangan apa-apa --kuliah hampir selesai, orang tua kaya, pacar cantik dan setia-- tiba-tiba kedapatan kena kanker paru-paru. Paling lama ia hanya bisa bertahan enam bulan. Orang tua Pras minta pada orang tua Tika agar segera menikah. Tika yang memang sangat mencintai Pras setuju, meski orang tuanya sebenarnya keberatan. Pras mengajak Tika tinggal di desa nelayan. Ia ingin menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk desa itu. Ketika Tika hamil, ia menyembunyikan kenyataan itu, meski Pras tahu sendiri dan pura-pura tak tahu. Kematian akhirnya datang juga, tapi Tika merasa lega karena merasa Pras telah menikmati apa yang diinginkannya.